1
Informasi dan Pengumuman
National Young Inventors Award (NYIA)

Upd: Minggu, 9 Maret 2014 | 08:58 WIB
National Young Inventors Award (NYIA) adalah kompetisi ilmiah bagi remaja berusia 8-18 tahun dalam melakukan inovasi. Lomba tingkat nasional ini merupakan ajang untuk menjaring inventor ...
Lomba Kreativitas Ilmiah Guru

Upd: Jumat, 7 Maret 2014 | 04:02 WIB
LIPI akan menyelenggarakan Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-22 Tahun 2014. Lomba ini terbuka bagi guru di seluruh Indonesia dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah ...
Launching Website Resmi SMA Terpadu Darussalam Tasikmalaya

Upd: Rabu, 18 Desember 2013 | 03:48 WIB
Alhamdulillah Web Sekolah telah selesai dibuat, semoga dapat menjadi sarana / fasilitas tambahan (untuk kemudahan) dalam mendapatkan informasi sekolah. Terima kasih. ...
Agenda Kegiatan Terbaru
Login Siswa & Guru
NIS. / User :
Password :
Sebagai : Guru/Siswa
Register |
Statistik Pengunjung

Kategori :    

Pentingnya Menguasai Lebih dari Satu Bahasa


Ditulis pada hari Senin, 30 Desember 2013 | 08:22 WIB | Oleh : Ulya Sholihah


TEMPO.CO, Jakarta - Berapa bahasa yang Anda kuasai dan rutin Anda gunakan? Dua, tiga, atau hanya satu? Ternyata, menguasai lebih dari satu bahasa tidak hanya membuat seseorang terlihat keren atau memudahkannya berkomunikasi.

“Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Judith Kroll, seorang profesor psikologi, linguistik, dan studi tentang perempuan dan rekan-rekannya dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, mengungkapkan orang yang menguasai dua bahasa (bilingual) ternyata memiliki tingkat fleksibilitas mental yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang hanya menguasai satu bahasa (monolingual),” tulis Daily Mail, Kamis, 12 September 2013.

Para peneliti percaya bilingualisme dapat memperkuat fungsi eksekutif otak, seperti memori kerja, kemampuan untuk multitasking, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Para psikolog berpikir bahwa meskipun para bilingual fasih berbicara dengan dua bahasa sekaligus, nyatanya mereka jarang menggunakan kata-kata bercampuran secara tidak sengaja. Mereka tidak mencampuradukkan kedua bahasa itu dalam satu tuturan (dalam ilmu linguistik, hal ini disebut campur kode). Para bilingual memiliki kontrol atas dua bahasa tersebut.

Hal ini tentu berbeda dengan kasus Vicky Prasetyo yang secara sengaja mencampuradukkan dua bahasa (melakukan campur kode), tapi memiliki tata bahasa yang berantakan. Vicky tidak memiliki kontrol atas dua bahasa (Indonesia-Inggris). Hal ini mungkin disebabkan pemahaman Vicky yang setengah-setengah terhadap kedua bahasa itu.

“Ketika Anda beralih bahasa (alih kode), maka otot mental dan fungsi eksekutif Anda akan meningkat,” ujar Kroll. “Ini menunjukkan bahwa menjadi bilingual itu juga penting bagi Anda.” 

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology ini menekankan bahwa seorang bilingual, baik secara sadar atau tidak, tidak akan mencampuradukkan kedua bahasa yang dikuasainya. Mereka memiliki kontrol bahasa yang begitu baik.

Semangat untuk menambah wawasan kita dengan menguasai berbagai bahasa..

By language we can dominate the world Cool



Kategori : Pendidikan | 6317 hits

<< Kembali ke Artikel