Tulisan Artikel
Birrul WalidainDitulis pada hari Senin, 24 Maret 2014 | 03:36 WIB | Oleh : Tiara Fatimah Rahayu Birrul walidain adalah salah satu cara untuk menyelamatkan diri seseorang dari kobaran api neraka. Sebab keridhaan Allah itu, terletak pada keridhaan orangtuanya,dan kemurkaanNya pun terletak pada kemurkaan keduanya. Berbakti kepada orangtua adalah pintu surga yang paling tengah. Barang siapa yang berbakti kepada orangtuanya maka jaminannya adalah surga.dan barang siapa yg berbakti kepada orangtua dia akan mendapat kebahagiaan sejati. Adapun bagi yang durhaka bersiap-siaplah hidup sengsara penuh derita,baik di dunia maupun di akhirat. Birrul walidainpun bukan hanya bukti kecintaan kepada orangtua melainkan juga bukti keimanan,kecintaan,dan juga wujud ketaatan. Birrul walidainpun bisa dibuktikan seperti berbakti,mematuhi,dan merawat kedua orangtua,dengan penuh keikhlasan yang tulus. Dari Abu Hurairrah radhiyallahu’anha,ia berkata. Seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah,siapakah orang yang lebih berhak ku berbakti dengan baik?”Rasul menjawab,”ibumu.”lalu siapa lagi ?” “ibumu”,jawab Rasul.Dia berkata,”Kemudian siapa?” Rasul menjawab,”ibumu” ”Lantas siapa lagi?” Rasul menjawab,”Ayahmu (H.r Bukharri-Muslim). Berbakti kepada ibu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya. Karena pengorbanan ibu sangatlah besar,mulai dari mengandung,melahirkan,menyusui hingga merawat. Ibulah yang mengalami berbagai kesulitan kal mengandung dan melahirkan yang bisa mengantarkan pada kematian. Maka dari itu doa seorang ibu bagaikan doa Nabi kepada umat-umatnya. Maka minta doalah kepada ibu mu,disaat kita akan mengawali aktifitas,mintalah keridhaan padanya,agar Allah meridhai hari-harimu. Jika kita menyakiti hati orangtua maka murka Allah lah yang didapat,karena perbuatan Allah yang paling cepat azab-Nya adalah kita berbuat dzalim kepada orangtua,bukan hanya siksa akhirat yang di dapat namun ketika di duniapun sudah pasti diberi balasan. “janganlah kamu berkata kepada keduanya”uf”(Q.s Al Isra:23) Ini diperingatkan oleh Allah jangan lah kamu berkata “ah” dan sejenisnya,yg dapat menyakiti hati orangtua. Kedudukan berbakti kepada orangtua adalah setelah kewajiban beribadah kepada Allah. Bentuk ketaatan itu sangat banyak dan luas,selama tidak bertentangan dengan syariat Allah dan RasulNya.yaitu menaati perintahNya,dan mendahulukan kewajibanNya. Selama perintahnya menunjukan kepada hal yg positif,maka wajib kepada kita untuk menaati,namun jika menunjukan kepada keburukan seperti disuruh untuk mencuri,ataupun sebagainya,maka janganlah kita menghiraukannya.namun, meski orangtua kita tidak baik ataupun mungkin diluar syariat islam,kita harus tetap menaatinya,dan membahagiakannya,selagi masih hidup,dan mendoakannya walau sudah tiada. Kategori : Religi | 1875 hits << Kembali ke Artikel |